Warga Banyumas Dihimbau Budayakan Kewaspadaan Bencana
Beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas adalah daerah
rawan bencana, terlebih akhir-akhir ini curah hujan masih cukup tinggi,
sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan
terjadinya bencana, terutama banjir dan tanah longsor. Upaya-upaya antisipatif
yang harus dilakukan diantaranya meningkatkan semangat gotong-royong,
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan dan tidak membuang sampah
secara sembarangan.
Demikian pesan yang disampaikan Bupati Banyumas, Drs
Mardjoko MM belum lama ini, menyusul bencana alam yang terjadi di beberapa
wilayah di Kabupaten Banyumas. Menurut Mardjoko, beberapa hal yang kelihatannya
remeh dan sepele tersebut justru merupakan upaya-upaya penting yang akan memberikan kontribusi terhadap
pencegahan terjadinya bencana secara signifikan.
Disamping itu, menurutnya lagi, ketiga hal yang baik
tersebut jika dibudayakan dan menjadi bagian dari karakter masyarakat Banyumas,
banyak manfaat yang akan diperoleh di kemudian hari, karena perilaku ini tidak
saja membuat masyarakat terhindar dari bencana, tetapi juga akan berimbas pada
peningkatan kualitas lingkungan hidup secara luas.
Terkait pencegahan bencana, 3 hal penting yang harus
diketahui dan dilakukan oleh masyarakat Banyumas adalah meningkatkan kewaspadaan
khususnya bagi mereka yang tinggal dekat dengan lokasi-lokasi rawan bencana,
segera melakukan tindakan tanggap darurat berupa pengungsian jika wilayah
pemukiman dinilai membahayakan penduduk, dan selalu berkoordinasi dengan aparat
terkait yaitu kepolisian, TNI dan organisasi kebencanaan, termasuk Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Drs
Yuniyanto MM secara terpisah menguatkan pesan Bupati Mardjoko tersebut.
Yuniyanto mengatakan, BPBD adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah daerah
sebagai pelaksana kegiatan penanggulangan bencana di Kabupaten Banyumas, tetapi
mengingat berbagai keterbatasan yang ada, dalam pelaksanaan tugasnya BPBD tetap
sangat membutuhkan kerjasama dengan dinas/lembaga terkait, serta partisipasi
aktif seluruh masyarakat.
“Penanganan bencana bukan semata-mata menjadi tugas
BPBD saja, melainkan merupakan satu kesatuan kegiatan yang terpadu yang
melibatkan setidaknya 3 pilar meliputi pemerintah, masyarakat dan
lembaga-lembaga swasta” terang Yuniyanto.
“Meski mekanisme dan
prosedur penanganan kebencanaan serta fasilitas-fasilitas pendukungnya telah
kami siapkan, dan kitapun menyadari bahwa bencana kadang terjadi di luar
kendali kita, bagaimanapun upaya-upaya preventif merupakan hal yang paling
utama untuk dilakukan. Terlebih, berdasarkan pengalaman dari sekian banyak
kejadian, upaya pencegahan itu lebih mudah dan murah dibandingkan proses
penanganan dan besarnya kerugian yang harus ditanggung pasca terjadinya
bencana” pungkasnya.(sbr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda