Kinerja
Pemkab Patut Diacungi Jempol
Pencapaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Banyumas selama lima tahun terakhir yang dibuktikan dengan diraihnya tidak kurang dari 136 penghargaan di berbagai bidang patut mendapat acungan jempol. "Ini
wujud dan bukti pengakuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi, pusat
maupun internasional serta masyarakat melalui partisipasi secara
langsung," kata Asisten Pemerintahan dan Administrasi (Aspemin) Setda Kabupaten Banyumas, Drs
Purwadi Santoso MHum, Sabtu (12/1).
Pernyataan tersebut sekaligus meluruskan pernyataan yang dikeluarkan oleh Fraksi PKB DPRD yang menilai
Pemkab Banyumas selama kepemimpinan Bupati Mardjoko gagal meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. "Berbagai capaian prestasi dan pengakuan stakeholder
terkait menjadi bukti bahwa telah ada banyak kemajuan dan perubahan yang sudah
dilakukan Pemkab Banyumas, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat," jelas Purwadi.
Purwadi menyebutkan, dari segi
pengelolaan keuangan, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2011 mengantarkan Banyumas meraih opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP). "Ini prestasi tertinggi dalam pengelolaan keuangan
pemerintah daerah. Sebelumnya, tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 Banyumas masih menyandang opini Disclaimer atau Rapor Merah," tuturnya membandingkan.
Kondisi pengelolaan keuangan daerah
dengan opini disclaimer yang merupakan cermin rendahnya kualitas laporan keuangan
tersebut berangsur-angsur membaik. Mulai tahun 2009 hingga 2010 opini yang diterima menjadi Wajar
Dengan Pengeculian (WDP), dan tahun 2011 naik lagi menjadi Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP). "Hal ini sebagai cermin telah terwujudnya
pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean
Governance)," imbuhnya.
Menurut Purwadi, upaya mewujudkan
pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat telah ditempuh melalui peningkatan
SDM aparat pelayanan, pembinaan berkelanjutan, di semua unit pelayanan, penyusunan Standar Operating Procedure (SOP) pelayanan, pemenuhan sarana
dan prasarana pelayanan, pembangunan dan renovasi sarana pendidikan, kesehatan,
pemerintahan, infrastruktur serta pengadaan sarana dan prasarana pendukung
pelayanan lainnya.
Indikator keberhasilan juga terlihat
dengan diperolehnya apresiasi berupa penghargaan Citra Bhakti Kinerja Aparatur Pemerintah
Daerah pada tahun 2009 dari Gubernur Jawa Tengah, penghargaan Citra Pelayanan Prima tahun 2010
dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Piala Citra Bhakti
Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia tahun 2009.
Dalam bidang pertanian,
berbagai program dan kegiatan yang dilakukan tercermin dari penetapan kebijakan anggaran sektor pertanian yang terus
meningkat setiap tahunnya, penetapan aturan instruksi pemanfaatan lahan
pekarangan untuk tanaman non padi, pemberian bantuan alat-alat pertanian,
pemberian bantuan benih padi unggul, penanganan pasca panen, pengendalian hama
penyakit, dan peningkatan Sumber Daya Petani melalui kinerja PPL, Temu Wicara
dan dialog dengan petani.
Disamping itu juga diselenggarakan lomba-lomba kreasi pangan seperti lomba cipta menu makanan non-beras, upaya perubahan pola makan masyarakat, serta penetapan berbagai kebijakan lainnya yang telah mampu meningkatkan produksi tanaman pangan, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta pendidikan masyarakat, khususnya keluarga para petani.
Disamping itu juga diselenggarakan lomba-lomba kreasi pangan seperti lomba cipta menu makanan non-beras, upaya perubahan pola makan masyarakat, serta penetapan berbagai kebijakan lainnya yang telah mampu meningkatkan produksi tanaman pangan, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta pendidikan masyarakat, khususnya keluarga para petani.
Keberhasilan kinerja bidang pertanian
telah diakui dengan diterimanya penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari
presiden RI, penghargaan Desa Mandiri Pangan, penghargaan Adhi Karya Pangan
Nusantara, penghargaan dari Menteri Pertanian karena mampu meningkatkan
produksi beras di atas rata-rata nasional 5% yaitu sebesar 5,05% tahun 2009
dan 5,1 % tahun 2010.
Puncaknya, Bupati Mardjoko meraih penghargaan Adhi Bhakti Pangan Nusantara dari Presiden RI, atas keberhasilan meningkatkan produksi pangan yaitu padi 7,34%, jagung 4,52%, ikan 12,53%, daging 6,93%, dan telur 10,15% melalui perbaikan irigasi, jalan usaha tani dan embung, meningkatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) menjadi 83,7, meningkatkan NTP dari 102,80 tahun 2008 menjadi 107,42 tahun 2011, serta menyediakan dana pada APBD untuk ketahanan pangan sebesar 35 milyar per tahun.
Puncaknya, Bupati Mardjoko meraih penghargaan Adhi Bhakti Pangan Nusantara dari Presiden RI, atas keberhasilan meningkatkan produksi pangan yaitu padi 7,34%, jagung 4,52%, ikan 12,53%, daging 6,93%, dan telur 10,15% melalui perbaikan irigasi, jalan usaha tani dan embung, meningkatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) menjadi 83,7, meningkatkan NTP dari 102,80 tahun 2008 menjadi 107,42 tahun 2011, serta menyediakan dana pada APBD untuk ketahanan pangan sebesar 35 milyar per tahun.
Dalam bidang infrastrukutur telah dilakukan
pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, pemasangan 12.000 lampu
penerangan jalan umum (LPJU), jaringan telepon, dan jaringan air bersih. Keberhasilan
dalam bidang ini diapresiasi dengan diterimanya penghargaan sebagai juara 1 bidang infrastruktur
dari Gubernur Jawa Tengah, dan penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan RI, 2 kali berturut-turut yaitu tahun 2010 dan 2011 .
Kinerja bidang pendidikan yang dilakukan oleh Pemkab Banyumas telah berhasil dengan diterimanya penghargaan sebagai Kabupaten Vokasi tahun 2011, penghargaaan dari Menteri Pendidikan Nasional karena mampu menyalurkan Dana BOS tercepat se-Indonesia untuk triwulan I, II dan III tahun 2011, dan penghargaan sebagai Kabupaten Peduli Pendidikan tahun 2011 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kinerja bidang pendidikan yang dilakukan oleh Pemkab Banyumas telah berhasil dengan diterimanya penghargaan sebagai Kabupaten Vokasi tahun 2011, penghargaaan dari Menteri Pendidikan Nasional karena mampu menyalurkan Dana BOS tercepat se-Indonesia untuk triwulan I, II dan III tahun 2011, dan penghargaan sebagai Kabupaten Peduli Pendidikan tahun 2011 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan
hidup perkotaan dalam rangka mewujudkan Kota Hijau yang dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan terbukti berhasil, bahkan mampu mengantarkan Kabupaten Banyumas
mendapatkan penghargaan bergengsi, Raksaniyata dari wakil Presiden RI.
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik, pembuatan RTH
baru (Taman Kota Andhang Pangrenan, Taman Balai Kemambang dan Taman
Edukasi Hayati Arcawinanangun), penanaman pohon peneduh di ruas-ruas
jalan di Kota Purwokerto, gerakan penanaman satu juta pohon, gerakan satu
pelajar satu pohon (one student one tree), penanaman pohon indentitas di setiap
desa dan kelurahan, penanaman pohon penyerap air di setiap tanah berlereng
dan rawan longsor, pembuatan sumur resapan dan sumur biopori, pembuatan
embung/situ serta optimalisasi lahan.
Dalam bidang koperasi, kegiatan yang dilakukan melalui kinerja Dinperindagkop antara lain pembinaan pelaku koperasi, penguatan kelembagaan, pemberian kemudahan perijinan, pemberian fasilitas pemasaran melalui berbagai pameran produk UMKM, serta penguatan sarana dan prasana pendukung kegiatan usaha UMKM dan bantuan permodalan. Prestasi dalam bidang antara lain juara 1 Tingkat Nasional Pasar Desa Patikraja Kecamatan Patikraja, dan penghargaan Paramadhana Madya Koperasi dari Menteri Negara Koperasi dan UKM RI.
Dalam bidang koperasi, kegiatan yang dilakukan melalui kinerja Dinperindagkop antara lain pembinaan pelaku koperasi, penguatan kelembagaan, pemberian kemudahan perijinan, pemberian fasilitas pemasaran melalui berbagai pameran produk UMKM, serta penguatan sarana dan prasana pendukung kegiatan usaha UMKM dan bantuan permodalan. Prestasi dalam bidang antara lain juara 1 Tingkat Nasional Pasar Desa Patikraja Kecamatan Patikraja, dan penghargaan Paramadhana Madya Koperasi dari Menteri Negara Koperasi dan UKM RI.
Kesungguhan Pemkab Banyumas dalam
mewujudkan investasi ditunjukkan melalui pemberian kemudahan perijinan,
pendelegasian wewenang perijinan kepada kecamatan, promosi investasi, pelayanan perijinan pada satu badan yaitu BPMPP, revisi Perda
RUTRK dan RUTRW, serta pembangunan sarana pendukung seperti Jembatan Linggamas
dan pembangunan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial. Hasilnya terlihat dari banyaknya investasi yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai bidang, besarnya nilai investasi yang ditanamkan serta
diterimanya penghargaan sebagai Kabupaten Pro Investasi dari Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
Pengelolaan kepariwisatan di
Kabupaten Banyumas telah mampu menyumbang PAD yang cukup signifikan melalui
pengembangan destinasi wisata, promosi dan dengan mengikuti event-event keparwisataan. Hasilnya, Kabupaten Banyumas meraih prestasi berupa penghargaan The Best
Achievement dari Travel Club Tourism Award 2012 karena dianggap memiliki perencanaan kepariwisataan yang baik dan berkelanjutan.
Mengakhiri
pernyataannya Purwadi mengatakan, keberhasilan ini merupakan hasil dari kinerja
seluruh aparat Pemkab Banyumas mulai dari tingkat desa dan kelurahan yaitu kades dan
lurah beserta perangkatnya, camat, SKPD, Bupati, DPRD dan seluruh masyarakat
Banyumas, yang secara umum berdampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan hingga 2% setiap
tahunnya, dan merupakan sebuah indikasi kemajuan menuju tercapainya
kesejahteraan rakyat Banyumas yang menjadi cita-cita bersama.(wah)
wkwkwkwkw... Purwadi banget
BalasHapus