Tahun 2013 BUMD Banyumas Sumbang PAD 7,6 Milyar Lebih
Rakor yang dibuka secara resmi oleh Bupati Banyumas, Ir Achmad
Husein tersebut dihadiri oleh kepala SKPD terkait dan direksi dari 4 BUMD yang
ada di Kabupaten Banyumas, yaitu PDAM Kabupaten Banyumas, PD BPR BKK
Purwokerto, PD BKK Purwokerto Selatan dan PT Banyumas Investama Jawa (BIJ).
Para Direksi dari 4 BUMD di Kabupaten Banyumas menyimak pengarahan Bupati Achmad Husein pada kegiatan Rakor Evaluasi |
PURWOKERTO--Tahun 2013, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten
Banyumas telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyumas sebesar 7,6
milyar rupiah lebih. Hal ini diungkapkan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat (Asekbang Kesra) Sekda Kabupaten Banyumas, Ir Tjutjun
Sunarti Rochidie MSi pada acara Rakor Evaluasi BUMD Kabupaten Banyumas Triwulan
I Tahun 2013, di PCW Restro Purwokerto (komplek Purwokerto City Walk), Senin (29/4).
Tjutjun menyebut, jumlah deviden yang disetorkan oleh 4
BUMD kepada Pemkab Banyumas tahun 2013 lebih kurang Rp 7.675.625.365 dengan
rincian : dari PDAM Rp 3.303.739.838, PD BPR BKK Purwokerto Rp 3.695.337.092,
PD BKK Purwokerto Selatan Rp 617.719.453, dan PT BIJ Rp 58.828.982,24. Tjujtun
juga menjelaskan, hasil audit dari kantor akuntan publik atas laporan keuangan
dari keempat BUMD tersebut juga sudah dilaksanakan dengan hasil Wajar Tanpa
Pengecualian.
Tjutjun melaporkan, 2 tahun terakhir BUMD Kabupaten
Banyumas mengalami perkembangan cukup menggembirakan. PDAM mencatat pertumbuhan
positif dengan indikator : nilai asset tahun 2011 Rp 55.869.442.803,28 tahun
2012 menjadi Rp 61.985.400.151,56 (naik 10,95%). Pendapatan yang semula Rp
34.312.626.129 menjadi Rp 40.728.486.490 (naik 18,70%). Laba meningkat 37,32%,
dari Rp 5.809.064.984 menjadi Rp 7.977.162.605. Jumlah pelanggan meningkat
3,61%, dari 49.442 menjadi 51.225. Tingkat kehilangan air menurun, dari 33,24%
menjadi 26,22%.
Untuk PD BPR BKK Purwokerto, asset yang semula Rp
306.552.524.000 menjadi Rp 390.640.455.000 (naik 27,43%), dana masyarakat
sebelumnya Rp 251.530.392.000 naik 31,52% menjadi Rp 330.819.470.000, kredit
meningkat dari Rp 232.046.133.000 menjadi Rp 292.249.179.000 (naik 25,94%),
pendapatan naik dari Rp 58.835.102.000 menjadi 69.166.420.000 (17,56%), dan
laba sebelum pajak dari Rp 15.704.537.000 menjadi
Rp 19.230.588.000 (naik 22,38%).
Hal serupa juga terjadi pada PD BKK Purwokerto Selatan.
Nilai asset yang semula Rp 44.246.509.000 menjadi Rp 53.713.287.000 (naik
21,40%), tabungan semula Rp 20.467.837.000, naik 27,85% menjadi Rp
26.167.122.000, deposito dari Rp 16.091.650.000 menjadi Rp 18.884.250.000 (naik
17,35%), kredit yang sebelumnya Rp 33.673.874.000 menjadi Rp 36.860.137.000
(naik 9,46%), pendapatan dari Rp 7.921.140.000 menjadi Rp 9.430.035.000 (naik
19,05%), dan laba sebelum pajak yang tadinya Rp 1.861.373.000 menjadi Rp
2.414.162.000 (meningkat 29,70%).
Terakhir PT BIJ, perusahaan yang baru 3 tahun lebih
berdiri, perkembangannya juga cukup menggembirakan. Total asset yang tahun 2011
hanya Rp 2.385.592.924,67 tahun 2012 menjadi Rp 2.535.910.927,56 (naik 6,49%),
pendapatan meningkat dari Rp 594.960.011,86 menjadi Rp 677.002.787,56 (14,81%),
dan laba yang semula hanya Rp 87.269.354,72 menjadi Rp 107.436.921,87 (naik
22,50%).
Asekbang menjelaskan, rapat evaluasi dan pembinaan BUMD
Kabupaten Banyumas Triwulan I merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh
Pemkab Banyumas melalui kinerja Bagian Pembangunan dalam rangka mengevaluasi
perkembangan kinerja BUMD di Kabupaten Banyumas, serta sebagai ajang
silaturahmi dan komunikasi antara pemegang saham (Pemkab Banyumas) dengan
pimpinan BUMD, dan antara pimpinan BUMD dengan pimpinan BUMD lain.
Tjutjun menambahkan, kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan
sekali dengan harapan agar perkembangan setiap BUMD dapat selalu terpantau,
sehingga apabila ada permasalah atau adanya penurunan kinerja bisa segera dapat
diantisipasi dan dicarikan solusinya.
Sementara Bupati
Achmad Husein dalam sambutannya mengingatkan, tujuan adanya BUMD adalah untuk
menggali potensi daerah agar dapat dimanfaatkan secara optimal, efektif dan
efisien, agar dapat memberi manfaat yang optimal bagi seluruh rakyat Banyumas.
Achmad Husein juga menjelaskan bahwa karyawan BUMD tidak
sama dengan PNS. Meskipun secara umum azas kerja mereka sama, yaitu melayani
masyarakat, kata Husein, karyawan BUMD harus lebih profesional dan memiliki
pola kerja yang berbeda, yang berorientasi pada pendapatan dan keuntungan.
Sementara PNS bekerja dengan prinsip sosial, tanpa ada orientasi kepada
keuntungan.
Kepada para direksi dan karyawan BUMD yang hadir, Husein
meminta agar mereka terus meningkatkan dan menjaga integritas pribadi,
profesionalisme, serta kreativitas dan inovasi. “Jangan terjebak pada hal-hal
yang sifatnya rutinitas saja, harus kreatif dan terus mengadakan
perubahan-perubahan kearah yang lebih baik” pesannya.
Di akhir sambutannya Husein menegaskan bahwa untuk dapat
bersaing dengan perusahaan-persahaan lainnya dibutuhkan keprihatinan dan kerja
keras yang tinggi. Husein berharap pertemuan serupa terus ada, tetapi harus ada
hasil yang jelas, yaitu kesimpulan dan tindak lanjutnya.■(wah)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus