Proyek Panas
Bumi di Baturraden Dijamin Aman
“Proyek
Pengembangan usaha panas bumi di Baturraden dijamin aman, artinya tidak akan
berdampak kepada kerusakan lingkungan, bencana alam seperti yang terjadi di
lumpur lapindo maupun pengurangan volume air” demikian disampaikan oleh Ir. Anton Edi Wahyono, SH.M.Si diruang
kerjanya senin (23/9) kemarin, menanggapi beberapa pemberitaan dibeberapa media
akhir-akhir ini.
Jaminan aman ini, ungkap Anton adalah secara geologi, batuan di wilayah Gunung Slamet
berbeda dengan yang dimiliki di wilayah eksplorasi minyak dan gas bumi (contoh:
lapindo). Di area Gunung Slamet sangat keras karena terbentuk dari lava
gunungapi, sedangkan dalam pemboran eksplorasi migas umumnya adalah tersusun
oleh sedimentasi batuan yang lebih lunak.
Secara umum pengeboran panas
bumi yang akan dilakukan secara teknis tidak mencapai kedalaman dimana magma
berada, akan tetapi hanya mencapai di kedalaman reservoir berada. Dimana air
tanah terpanaskan oleh magma dan terjadi konveksi dan membentuk uap air dalam
suatu sistem geothermal. Tekanan uap ini selanjutnya yang disalurkan ke
permukaan yang berguna untuk memutar turbin atau pembangkit listrik.
Terkait dengan kekuatiran
masyarakat dengan berkurannya air akibat penebangan hutan untuk kegiatan proyek
, anton menjelaskan, kegiatan ini justru membutuhkan air sehingga pohon dihutan
sangat diperlukan tidak akan dibabat secara berlebihan hanya dilokasi pengeboran
dan akses jalan untuk penghubung, bahkan akan dibuatkan embung untuk kegiatan
pada saat pengeboran saja dan setelah tidak digunakan untuk jadi lokasi
resapan, sehingga tidak perlu dikuatirkan.
Anton menjelaskan, Secara teknis luasan area WKP Panas Bumi Daerah
Baturraden meliputi Kabupaten Banyumas 15.490 Ha, Kabupaten Brebes 3.052 Ha, Kabupaten
Purbalingga 2.900 Ha, Kabupaten Pemalang 2.345 Ha, Kabupaten
Tegal 873 Ha, dengan cadangan terduga (possible reserve) energi listrik
panas bumi sekitar 175,24 MWe, dengan luas area prospek 30,01 km2.dan dilaksanakan secara Total
Project (Electrical Sales Contract), yaitu meliputi sisi hulu (upstream)
dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sisi hilir (downstream)
yang hasilnya akan disalurkan melalui jaringan transmisi PT. PLN (Persero)
selaku pengguna (user), dengan pembiayaan sesuai Capital Expenditure
(CAPEX), dan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahun 2013 PT. SAE
mengalokasikan sebesar US$ 40.496.764.
Anton juga menjelaskan,
kegiatan pengembangan usaha panas bumi akan dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap
yaitu Pertama PLTP 110 MWe, COD (commercial
operation date) pada Tahun 2017, Kedua PLTP 77 MWe, COD Tahun 2019, dan Ketiga
PLTP 44 MWe, COD Tahun 2021, dan saat
ini memasuki Tahap Eksplorasi yang
direncanakan selama 3 (tiga) tahun dan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor: 541.1/27/2011 tanggal 11 April 2011 tentang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Panas Bumi Daerah Baturraden setelah melalui proses
pelelangan adalah PT. Sejahtera Alam Energy (PT. SAE) sebagai pengembang usaha panas bumi.
“ Kegiatan
eksplorasi akan dilaksanakan setelah infrastrusktur pendukung dibangun dan
beberapa persyaratan lain sudah tercukupi sehingga tidak mungkin akan
dilaksanakan bulan Oktober ini, paling sekitar pertengahan tahun 2014 “
jelas Anton
Terkait dengan kegiatan sosialisi anton mejelaskan,
PT. SAE bersama Pemerintah
Kabupaten Banyumas telah melakukan beberapa sosialisasi diantaranya Sosialisasi
Potensi Panas Bumi di Pondok Slamet Baturraden pada tanggal 9-10- 2012, kepada
perangkat desa dan kecamatan, kelompok masyarakat dan akademisi, Sosialisasi
melalui media radio (RRI) pada Tahun 2012 dan 2013,
Kaji Banding ke Pemerintah Kabupaten
Bandung dan Area Wayang Windu Geothermal PT. Star Energy bersama kelompok pemerhati lingkungan di wilayah
Gunung Slamet (18 orang) pada tanggal 21-22 Januari 2013 (meliputi Banyumas Adventure
Forest, PT.
Palawi Baturraden, Sekolah
Alam Baturraden, Jaga
Baya Baturraden, Paguyuban
Masyarakat Pariwisata Baturraden (PMPB), Himpunan
Pramuwisata Ind. Pokja Baturraden, Paguyuban Pengantar
Jasa Ojeg Baturraden, LMDH Desa Kemutug Lor Ketenger, Karangsalam dan Desa Karangmangu
Kec. Baturraden
, LMDH
Desa Limpakuwus Kec.Sumbang, , Perhutani BKPH
Gunung Slamet Barat, Obyek Wisata Batur Agung
Kedungbanteng, Baturraden
Pecinta Alam RADEN PALA, Forum Rembug Masyarakat Kebon Raya
Baturraden,
Pertemuan Konsultasi
Masyarakat (KPM) / Sosialisasi Rencana Pemanfaatan dan penggunaan Air permukaan
untuk Pemboran Eksplorasi dan Eksploitasi Panas Bumi di WKP Panas Bumi Daerah
Baturraden pada tanggal 25 April 2013, dihadiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai
Air (P3A). “ pada bulan
oktober tahun ini akan dilaksanakn sosialisasi kepada masyarakat secara
langsung di daerah sekitar “ imbuhnya
Wahyono – Humas
Kabupaten Banyumas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda