Bupati Goes Becak Pimpin Pindahan PKL Jensoed ke Prathista Harsa
PURWOKERTO - Bupati Banyumas Ir Achmad Husein memimpin pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Jenderal Soedirman (Jensoed) ke Pratista Harsa (Rabu (24/5). Prosesi pindahan dengan menggunakan kurang lebih 25 becak diantaranya dihias, medapatan pengawalan dari petugas.
PURWOKERTO - Bupati Banyumas Ir Achmad Husein memimpin pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Jenderal Soedirman (Jensoed) ke Pratista Harsa (Rabu (24/5). Prosesi pindahan dengan menggunakan kurang lebih 25 becak diantaranya dihias, medapatan pengawalan dari petugas.
Di barisan depan, mobil dari Dinas Kominfo
ikut menyampaikan informasi ke masyarakat, bahwa PKL Jensoed sudah pindah dan
mengharapkan warga masyarakat yang mau membeli bisa menuju lokasi jualan baru.
Tempat berjualan di Jalan Jenderal Soedirman, sekarang dipasang spanduk
pengumuman PKL Jensoed sudah pindah.
Bupati Achmad Husein ikut mengayuh becak
sendiri, dengan penumpang Ketua Paguyuban Dede yayat, dengan jarak sekitar 2
kilometer. Sambil terengah-engah Bupati memastikan dapat mengayuh becak sampai
lokasi baru. Bupati merasa sangat senang setelah puluhan tahun pindahan PKL tak
dapat dilakukan, saat ini dapat direalisasikan.
“Ini saya lakukan sebagai bentuk syukur
karena temen-temen PKL Jensoed dengan kesadarannya mau pindah ke lokasi yang
lebih baik, di Prathista Harsa” kata Bupati
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Yunianto mengatakan, sebelum proses pindahan sudah beberapa kali dilakukan
komunikasi dan sosialisasi, termasuk kesepakatan untuk penempatan masing-masing
anggota. Selama di lokasi baru, lanjut dia, PKL masih dibebaskan untuk
retribusi dan fasilitas lokasi diupayakan semua dipenuhi, seperti lapak dan
promosi untuk meramaikan.
“Karena ini kebijakan Pak Bupati, untuk satu
tahun pertama masih dibebaskan segala biaya dan kita upayakan untuk membantu
promosinya, di antaranya kita bantu lewat program CSR dengan memberikan voucher
diskon kepada masyarakat yang membeli di sana. Nanti voucher yang diterima PKL,
tinggal ditukar dengan uang di kita,” katanya.
Ketua Paguyuban Dede Yayat mengatakan,
pihaknya akhirnya bersedia pindah karena di lokasi baru dianggap lebih
strategis karena dekat dengan alun-alun dan supermal baru. Di lokasi baru juga
lebih nyaman karena sudah disediakan tempat permanen di bagian depan, tepi
jalan.
Sedangkan saat ditawari pindah ke lokasi
Serayu Stone, tak jauh dari lokasi lama, dianggap tidak strategis meski
sama-sama di tepi Jl Jensoed.
“Setelah pindah, kita tetap minta pemkab
untuk membantu mempromosikan dan terus memberdayakan. Termasuk jangan ditarik
biaya dulu. Kalau nanti sudah ramai, kita disuruh iuran juga tidak keberatan,”
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda