Bupati Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila
PURWOKERTO : Bupati Banyumas Achmad Husein menjadi
inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tingkat Kabupaten Banyumas, Kamis,
(1/6) di Alun-alun Purwokerto. Peserta upacara terdiri atas TNI, Polri, Satpol
PP, ASN, Korpri, Organisasi Pemuda, pelajar, pramuka dan organisasi
kemasyarakatan (ormas) termasuk puluhan santri. Dideretan tamu undangan
terlihat Forkompinda, Anggota DPRD dan tamu undangan lainya.
Sebagai komandan upacara, perwira dari Kodim
0701 Banyumas, setelah laporan dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan, dengan
menggunakan mobil Hartop warna merah.
Upacara dilanjutkan dengan pengibaran Bendera
Merah Putih oleh ASN dari Satuan Polisi Pamong Praja, kemudian pembacaan Teks
Pancasila oleh Bupati dan diikuti oleh seluruh peserta Upacara dan Pembacaan
Pembukaan UUD 1945.
Bupati Banyumas selaku Inpektur upacara, saat
membacakan Pidato Presiden Indonesia, Joko Widodo menekankan Bangsa Indonesia baik TNI, Polri,
ASN dan masyarakat sipil harus tetap menjunjung tinggi komitmen untuk
senantiasa mempertahankan ideologi Pancasila. Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan
proses yang diawali dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno, yang tertuang
dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan dirumuskan secara final dalam
Pembukaan UUD 45 tanggal 18 Agustus 1945.
“Pahlawan Proklamator kita Ir Soekarno bersama
para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sebagai Founding
Father Pancasila yang adalah
dasar dan ideologi bangsa Indonesia telah berjuang untuk mencetuskan poin-poin
yang tertuang dalam ideologi Pancasila tersebut. Sebagai generasi penerus
kemerdekaan, kita harus mampu menjaga keutuhan ideologi Pancasila,” ujar Bupati
Husein saat membacakan sambutan Presiden Jokowi.
"Harus diingat bahwa kodrat bangsa
Indonesia adalah kemajemukan. Takdir kita adalah keberagaman. Dari Sabang
sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, adalah pluralisme. Kita terdiri dari
berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan, dan berbagai
golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah KEBHINEKA TUNGGAL IKA an
kita," tandas Bupati.
Sekarang ini saja sambung Bupati, perkembangan
informasi yang serba cepat dan luas, banyak dijadikan media bagi oknum-oknum
perusak bangsa untuk menghancurkan dan mengolok-olok ideologi Pancasila.
Untuk itu Presiden Joko Widodo melalui
sambutan pidatonya mengingatkan bangsa Indonesia agar berhati-hati terhadap
penyebaran isu-isu kebohongan (hoax) yang dapat merusak moral bangsa
tertutama dalam merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini telah
tercipta dengan baik.
“Saya mengajak peran akfif para Ulama, Ustadz, Pendeta, Pastor,
Bhiksu, Pelaku Media, Jajaran Birokrasi, TNI, Polri serta seluruh masyarakat
untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan,” ajak Husein
dihadapan para peserta upacara.
Bangsa Indonesia harus tetap waspada terhadap segala jenis
pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan idiologi Pancasila. Presiden
Jokowi juga menegaskan bahwa Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap
organisasi dan gerakan yang Anti Pancasila, Anti UUD 1945, Anti NKRI, Anti
Bhineka Tunggal Ika karena hal tersebut sangat ditentang di Indonesia.
“Mari bersama saling membantu untuk
kepentingan bangsa. Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Semua Anda
Indonesia, Semua Anda Pancasila, Saya Indonesia, Saya Pancasila,” tutup Husein mengakhiri
sambutan Presiden RI.
Parsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda