Banyumas Terima Penghargaan Raksaniyata Tahun 2012
JAKARTA--Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam program Menuju
Indonesia Hijau (MIH) mendapat apresiasi pemerintah pusat, khususnya Kementrian Lingkungan Hidup RI. Wujud apresiasi yang diberikan kepada Kabupaten Banyumas adalah diterimanya penghargaan
Raksaniyata Tahun 2012.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Dr Budiono pada acara Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
Tahun 2012, di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Kebon Sirih Jakarta, yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup RI, Prof DR Balthasar Kambuaya MBA dan beberapa menteri
lainnya.
Selain Kabupaten
Banyumas, turut menerima penghargaan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten
Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusatenggara
Barat, Kabupaten Bantul Provinsi DIY, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dan
Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur.
Kepala Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banyumas, Didi Rudwiyanto yang turut
mendampingi Bupati Banyumas, Mardjoko saat menerima penghargaan mengatakan, Penghargaan Raksaniyata diberikan kepada Kabupaten
Banyumas karena komitmennya melalui implementasi tutupan vegetasi untuk pengendalian fungsi lindung khususnya
dalam program Menuju Indonesia Hijau (MIH).
Didi juga mengatakan, beberapa aksi nyata yang dilaksanakan oleh
Kabupaten Banyumas dalam program Menuju Indonesia Hijau antara lain melalui penanganan lahan kritis, ketersediaan
mata air, mempertahankan tutupan
lahan dan keanekaragaman hayati,
pembangunan
hutan kota / Ruang Terbuka Hijau, serta kegiatan
mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim.
Didi menambahkan, penghargaan
Raksaniyata 2012 merupakan hasil kinerja pemkab, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha di Kabupaten Banyumas sehingga program yang
dijalankan oleh pemkab dapat berjalan dengan baik dan diakui oleh pemerintah
pusat, dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup RI.
Lebih jauh Didi merinci, bentuk peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan program pemkab antara lain dalam kegiatan penanganan lahan kritis, melalui bantuan bibit tanaman tahunan dari program Customer Service Responsibility (CSR), gerakan menanam satu juta pohon, pemanfaatan lahan pekarangan/halaman rumah untuk tanaman pangan dan tanaman keras.
Selanjutnya upaya mewujudkan ketersediaan mata air dilaksanakan dalam bentuk kewajiban bagi pemohon IMB perumahan dan rumah tinggal untuk membuat sumur resapan, pengembang perumahan wajib menyediakan RTH sebesar 30%, dan pembuatan lubang biopori oleh masyarakat.
Sedangkan untuk mempertahankan tutupan lahan dan keanekaragaman hayati dilakukan melalui pembudidayaan Kantong Semar khas Gunung Slamet, pelestarian satwa liar dan tanaman langka oleh masyarakat secara adat (kearifan lokal).--(wah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda