Kerukunan Umat Beragama Banyumas Jadi Contoh di Jawa Tengah
■ Peresmian Kantor FKUB Banyumas oleh Gubernur Jateng
36 tokoh agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan YME, anggota FKUB Kabupaten Banyumas dikirab menggunakan dokar, dari halaman Makodim 0701 Banyumas |
PURWOKERTO—Gubernur Jawa
Tengah, Bibit Waluyo mengatakan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten
Banyumas adalah sebuah forum yang sangat baik yang bisa mendorong terwujudnya
kedamaian di Banyumas, Jawa Tengah, bahkan Indonesia. FKUB Kabupaten Banyumas
bahkan bisa dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain di Provinsi Jawa Tengah.
Demikian
diungkapkan Gubernur Bibit Waluyo, Kamis (11/4) saat meresmikan kantor
sekretariat FKUB Kabupaten Banyumas yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Purwokerto, setelah sebelumnya mengambil sumpah dan melantik Bupati dan Wakil
Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein dan dr Budhi Setiawan di Pendopo Sipanji
Kabupaten Banyumas, tidak jauh dari lokasi peresmian.
Di bagian lain,
Bibit mengingatkan tentang pentingnya ideologi Pancasila. Menurutnya, Pancasila
adalah alat yang ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia dengan berbagai
keragamannya. “FKUB adalah salah satu wujud pelaksanaan Pancasila, yaitu Sila
Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa” tegasnya.
Bibit berharap,
keberadaan kantor sekretariat yang baru dapat meningkatkan kinerja para
pengurus FKUB Kabupaten Banyumas, dan berpesan agar keberadaan FKUB terus
dijaga dan dikembangkan agar terwujud kerukunan dan kekompakan antar masyarakat
dari berbagai keragaman keyakinan, sebagai prasyarat terciptanya kedamaian guna
mewujudkan kesejahteraan rakyat Banyumas dan Jawa Tengah.
Hal senada juga
diungkapkan oleh Inayah Abdurrahman Wachid, putri mendiang Gusdur. Dalam kesempatan
berbicara Inayah menyampaikan pesan yang diamanatkan Gusdur. “Yang namanya
perbedaan itu penting dan harus ada. Dengan segala perbedaan justru kita bisa
memenuhi segala bentuk keperluan untuk menjalani kehidupan” katanya. “Perdamaian
antara umat beragama adalah ketika kita bisa berdiri di atas kepentingan semua
umat dan golongan” imbuhnya.
Selain Gubernur
Bibit Waluyo dan Inayah Abdurrahman Wachid, peresmian kantor sekretariat FKUB
Banyumas hari itu juga dihadiri oleh anggota DPD RI Poppy Dharsono, Bupati dan
Wakil Bupati Banyumas, Kapolres Banyumas, Dandim 0701 Banyumas, para tokoh
agama, pengusaha, kader-kader ormas keagamaan, serta masyarakat Kota Purwokerto
dan sekitarnya dengan jumlah ribuan orang.
Persemian diawali
dengan kirab tokoh-tokoh agama dan kepercayaan dengan pakaian kebesaran
masing-masing, menggunakan 38 dokar/delman dengan start dari Makodim 0701
Banyumas. Rute kirab melalui Alun-alun Purwokerto, perempatan Srimaya, perempatan
Hotel Aston, Jl dr Angka, dan finish di Jl Ahmad Yani. Acara juga dimeriahkan
dengan penampilan Barongsai, Hadroh, Kenthongan dan Kuda Lumping.
Ketua FKUB
Kabupaten Banyumas, Dr Mohammad Roqib MAg menjelaskan, peresmian kantor FKUB
Kabupaten Banyumas dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi kepada para pejabat,
tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat di Kabupaten Banyumas
tentang keberadaan dan kegiatan forum kerukunan umat beragama di Kabupaten Banyumas.
Tujuannya, kata
dosen STAIN Purwokerto ini, untuk menandai secara resmi penggunaan kantor
sekretariat tersebut sebagai pusat kegiatan dan wadah koordinasi antar tokoh
dan warga elemen FKUB Kabupaten Banyumas dalam melaksanakan kegiatan dan
program-program yang telah direncanakan, sekaligus syukuran untuk Bupati dan
Wakil Bupati Banyumas yang baru dilantik, karena mereka sekaligus sebagai Ketua
Dewan Penasehat FKUB.
■ 36 Elemen, 7 Iman
Mengenai ribuan massa yang hadir Roqib menjelaskan, mereka adalah umat dan warga dari unsur agama
dan Kepercayaan Kepada Tuhan YME yang hadir berasal dari 36 unsur agama
dan ormas, dari 7 iman yang tergabung dalam FKUB Kabupaten Banyumas yaitu Ahlul
Bait Indonesia, Jamaah Ahmadiyah, Jamaah
Tabligh, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Al Irsyad, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia
(PITI), Dewan Dakwah Islam Indonesia, NU, Muhammadiyah, Muslimat NU, Hizbut Tahrir
Indonesia, GP Anshor, Aisyiyah, Fatayat NU, Nasyiyatul Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah.
Berikutnya Jama’atul Muslimin, Katolik, Majelis Nichiren Shoshu Budha Dharma
Indonesia, Kristen Bethel, Kristen Baptis, Kristen Indonesia, Kristen Advent, Kristen
Jawa, Kristen Pantekosta, Kristen Injili, Paguyuban Ngesti Tunggal, Perjalanan Tri
Luhur, Paguyuban Budaya Bangsa, Hindu, Vihara Prajna Maitreya, Budha Dharma Indonesia,
Konghucu, Sapta Darma, Majelis Budhayana Indonesia, dan Penghayat Tri Tunggal Bayu.■(sbr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda